Monday, December 25, 2006

Sarapan Rohani 4:107

***4:107***
107. Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yangmengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,
***4:108***
108. mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyidari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malammereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Danadalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang merekakerjakan.

---suplemen hari ini---
Tips hindarkan diri dari prasangka:
1. Senantiasa berpikir positif atas apapun
2. Komunikasi terus terang kepada objek "tersangka" atas apa yang anda persangkakan
3. Evaluasi dengan objektif dan sabar
4. Ambil nilai positifnya dari setiap peristiwa dan buang negerifnya.
(Aris Ahmad Jaya, sirit of successs:114)

Thursday, December 21, 2006

sarapan rohani 4:105

***4:105*** 105. Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawakebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat [347],

***4:106*** 106. dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[347] Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan berhubungan dengan pencurian yang dilakukan Thu'mah dan ia menyembunyikan barang curian itu di rumah seorang Yahudi.Thu'mah tidak mengakui perbuatannya itu malah menuduh bahwa yang mencuri barang itu orang Yahudi. Hal ini diajukanoleh kerabat-kerabat Thu'mah kepada Nabi s.a.w. dan mereka meminta agar Nabi membela Thu'mah dan menghukum orang-orangYahudi, kendatipun mereka tahu bahwa yang mencuri barang ituialah Thu'mah, Nabi sendiri hampir-hampir membenarkan tuduhan Thu'mah dan kerabatnya itu terhadap orang Yahudi.

Wednesday, December 20, 2006

Sarapan Rohani 4:104

***4:104***
104. Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu).Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya,sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak merekaharapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

---suplemen hari ini---
Debu-debu yang menempel pada kaca mata Anda tentunya akan mengganggu pandangan Anda dan sudah selayaknya Anda harus membersihkannya, mengelapnya dan merawatnya kembali sebaik mungkin sehingga Anda mampu melihat secara lebih jernih dan jelas.

Debu-debut itu ibarat prasangka. Prasangka yang terpelihara akan mengaburkan realita yang sebenarnya dengan apa yang ada dipikiran kita. Prasangka-prasangka yang negeatif akan menghasilkan keputusan yang salah dan penyesalan pada akhirnya. (Aris Ahmad Jaya, Spirit of Success, 111)

Monday, December 18, 2006

Sarapan Rohani 4:102

***4:102***
102. Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalukamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklahsegolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandangsenjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud(telah menyempurnakan seraka'at) [344], maka hendaklah merekapindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklahdatang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalubersembahyanglah mereka denganmu [345], dan hendaklah merekabersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir inginsupaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalumereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmumeletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahankarena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalahkamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu [346].

[344] Menurut jumhur mufassirin bila telah selesai seraka'at,maka diselesaikan satu raka'at lagi sendiri, dan Nabi dudukmenunggu golongan yang kedua.
[345] Yaitu raka'at yang pertama, sedang raka'at yang keduamereka selesaikan sendiri pula dan mereka mengakhirisembahyang mereka bersama-sama Nabi.
[346] Cara sembahyang khauf seperti tersebut pada ayat 102 ini dilakukan dalam keadaan yang masih mungkin mengerjakannya, bila keadaan tidak memungkinkan untuk mengerjakannya, maka sembahyang itu dikerjakan sedapat-dapatnya, walaupun dengan mengucapkan tasbih saja.

Sunday, December 10, 2006

Sarapan Rohani 4:94

***4:94***
94. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) dijalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu [338] : "Kamu bukan seorang mu'min" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu [339], lalu Allah menganugerahkan ni'mat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

[338] Dimaksud juga dengan orang yang mengucapkan kalimat : "laa ilaaha illallah".
[339] Maksudnya : orang itu belum nyata keislamannya oleh orang ramai kamupun demikian pula dahulu.

---suplemen hari ini---kunci utama dari sebuah keberhasilan adalah ketekunan, ketekunan adalah kemampuan Anda untuk bertahan ditengah badai tekanan dan kesulitan yang menghadang.

Semakin dekat jarak cita-cita yang Anda impikan, maka lebih banyak kesulitan dan hambatan yang akan Anda tamukan.

Banyangkan andai saja Anda kemarin berhenti maka Anda tidak berada disini sekarang. Yakinlah setiap langkah akan menaikkan nilai diri Anda, dan ketekunan adalah daya tahan Anda. (Aris Ahmad Jaya, Spirit of success:90)

Wednesday, December 6, 2006

coba2

“Allah menyukai orang-orang yang sabar”, demikianlah statement Allah swt dalam surat Ali Imran 146, dan banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan keutamaan kesabaran dan bahkan dikatakan akan Allah swt akan selalu bersama-sama orang yang sabar. Ada beberapa macam sabar, diantaranya sabar ketika kita ditimpa musibah dalam bentuk sakit. Al-Junaid Al-Bahdady pernah mengungkapkan tentang musibah atau yang ditimpakan pada seseorang: “Bala adalah lampu bagi orang-orang arif, kebangkitan orang-orang yang menghendaki Allah, kebaikan orang-orang yang mukmin tetapi kebinasaan bagi orang-orang yang lengah. Tidak akan dapat menemukan kemanisan iman seseorang hingga dia kedatangan bala, lalu dia ridho dan bersabar”. Jadi hendaklah kita selalu bersabar ketika menerima cobaan Allah swt dan janganlah berkeluh kesah, karena semua bala yang kita terima itu adalah semua rencana Allah swt terhadap diri kita. Dalam sebuah hadits qudsi Allah swt berfirman secara tegas bagi orang yang tidak bersabar dan berkeluh kesah serta tidak bersyukur: “Barangsiapa yang tidak puas dengan qadha-Ku dan tidak bersyukur kepada pemberian-Ku, Hendaklah dia mencari Tuhan selain Aku”

Bahkan dalam suatu hadits yang diriwyatkan dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah saw menyatakan bahwa amalan orang yang sedang sakit itu diberi ganjaran dua kali lipat orang yang sehat dan juga beliau menyatakan bahwa orang yang sakit itu (walaupun yang tertusuk duri) akan di hapuskan oleh Allah swt dosanya seperti rontoknya dedaunan dari pohonya. (HR Bukhari dan Muslim) Jadi tiada dalih lain bagi kita untuk berkeluh kesah kecuali harus selalu bersabar ketika ditimpakan musibah sakit atas diri kita.